Siksa Kubur


Siksa Kubur




Siksa Kubur

Siksaan adalah suatu hasil dari perbuatan manusia yang telah melanggar hukum, baik hukum yang di buat oleh manusia ataupun hukum yang dibuat oleh Alloh SWT. Seeorang yang telah melanggar peraturan di dunia pasti dia akan mendapatkan siksaan atau hukuman dari manusia yang lain, baik itu berupa hukuman kurungan, atau mati. Akan tetapi bila manusia itu mempunyai uang yang banyak, dia dapat lepas dari hukuman atau siksaan itu. Dengan cara menyogok jaksa ataupun aparat yang berwenang. Tetapi dia tidak akan bisa lepas dari hukuman dari Alloh SWT, karena tidak ada satu manusiapun yang dapat lepas dari hukum Alloh. "Alangkah dahsyatnya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'keluarkanlah nyawamu'. Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakankarena kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (Qs. Al-An'am: 93). kali ini saya akan membahas tentang "Siksa Kubur".
  1. Sebelum kita membahas siksa kubur, sebaiknya kita memehami terlebih dahulu tentang:
  • Kubur adalah tempat dikuburkannya seseorang, biasanya adalah tanah atau bisa juga lainnya bila kondisi menuntutnya, seperti lautan. dahulu dikatakan:"Barangsiapa mati di lautan dan berat untuk menguburnya. Maka di lempar ke laut sebagai ganti dari tanah." (Ad-Durar al-Bahiyyah fil Alghaz Al-Fiqhiyyah, Dr. Muhammad bin Abdur Rahmanal-Arifi, hal. 8).  Ibnu Qayyim al-jauziyah ra mengatakan, "Hendaknya diketahui bahwa siksa kubur adalah siksaan di alam barzakh, siapapun yang meninggal dunia maka dia akan terkena adzab, baik dikubur di tanah maupun tidak, seperti dimakan oleh binatang buas, dibakar, disalib,tenggelam di laut dsb. Tetap mereka akan merasakan adzab pada ruh dam badannya sebagaimana kalau dia dikubur di dalam tanah.  
  • Fitnah kubur adalah pertanyaan yang di ajukan kepada mayit setelah dikubur tentang siapa Rabbnya?!, apa Agamanya?!, dan siapa Nabinya?!. orang beriman pasti bisa menjawabnya dengan mantap semua pertanyaan itu, akantetapi orang kafir dan munafiq maka dia hanya bisa menjawab, "Ha, ha, saya tidak tahu, saya mendengar manusia mengatakan itu, ya saya ikuti."
  • Nikmat kubur adalah nikmat yang Alloh SWT berikan kepada orang-orang beriman.
  • Siksa kubur adalah siksaan yang diberikan oleh Alloh kepada orang-orang kafir, munafiq atau orang-orang muslim yang berdosa sesuai dengan amalnya di dunia.
2.    Faktor Penyebab Siksa Kubur.

Faktor penyebab adzab kubur, yaitu meremehkan najisnya air kencing dan namimah. Al-Hafizh Ibnu Rajab ra berkata, “Sebagian ulama menyebutkan rahasia di balik pengkhususan masalah ‘kencing dan namimah’ sebagai faktor siksa kubur, yaitu karena alam kubur adalah rumah utama menuju kampung akhirat. Kemaksiatan yang akan diberi balasan besok pada hari kiamat ada dua macam: Hak Alloh dan hak hamba. Hak Alloh pertama kali yang diaili adalah sholat, sedang hak hamba adalah darah. Adapun barzakh adalah tempat untuk mengadili dua perkara tersebut. Perantara sholat adalah suci dari najis dan hadats, sedangkan perantara pertumpahan darah adalah namimah dan mencela kehormatan. Jadi dalam alam barzakh dimulai untuk membalas kedua perantara tersebut.” (Ahwal Qabr, hal. 89) 
             3. Waktu Siksa Kubur

Bagi orang kafir waktu siksa kubur adalah kekel sampai hari kiamat, seperti kaum Nuh  dan pengikut Fir’aun, mereka akan di siksa hingga hari kiamat tiba. Adapun bagi orang mukmin yang bermaksiat, maka siksaan mereka tidak kekal, bisa lama bisa juga sebentar sesuai dengan dosa dan ampunan Alloh. ( Lihat Syarh al-Aqidah al-washithiyyah, Ibnul Utsaimin, 2/123)


           4.  Jenis Siksaan Kubur

Salah satu jenis siksaan kubur adalah dipukul  dengan palu besi sehingga berteriak keras. Di antara jenis siksaan lainnya adalah:

  •         Dihimpitkan kuburnya

Dari Bara’ bin azib berkata: Rasulullah bersabda, ”...Adapun orang-orang kafir, maka dia dikembalikan ruhnya dan didatangi dua malaikat dan menyuruhnya duduk seraya mengatakan, “Siapa Rabbmu?”  Dia menjawab, “Ha, ha, ha, saya tidak tahu.” Malaikat bertanya,”Apa agamamu?” Dia menjawab, “Ha, ha, ha, saya tidak tahu.” Malaikat bertanya lagi, “Siapa Lelaki yang di utus kepadamu?” Dia menjawab, “Ha, ha, ha, saya tidak tahu.” Maka ada seruan dari langit, “Hamba ini berdusta, maka bentangkan tempat untuknya dari Neraka dan pakaikan untuknya dari Neraka dan bukakanlah untuknya pintu ke Neraka.” Akhirnya datanglah kepadanya udara panas lagi beracun dan dihimpitkan baginya kuburannya hingga bengkok semua tulangnya. Dalam hadits Jarir ada tambahan, “kemudian diutus kepadanya seorang yang buta dan tuli dengan membawa alat pukul dari besi yang seandainya di pukulkan ke gunung maka di menjadi tanah. Setelah itu dia dipukul sehingga dia berteriak dengan teriakan yang di dengar oleh jin dan manusia sehingga dia menjadi tanah.”(Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya Ar-Ruh hal. 91)

  •         Digigit Ular berbisa

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah, beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin di kuburnya dalam taman yang hijau dan di luaskan kuburnya tujuh puluh hasta, dan di beri penerang seperti malam bulam purnama. Taukah kalian tentang apakah ayat ini turun: Maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.(Qs.Thaaha: 123-124)” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda, “Adzab orang kafir di kubunya. Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dia akan diserang oleh sembilan puluh sembilan tinnin, taukah kalian apa tinnin? Tujuh puluh ular, setiap ular mempunyai tujuh kepala yang menghisapnya hingga hari kiamat.”( HR. Ibnu Hibban, 3112 dan diHasankan Al-Albani dalam Sahih Targhib, 3552 dan At-Ta’liqat al-Hisan, 5/102-103.)

Sumber:
1.     Qs. Al-An’am: 93
2.    Ad-Durar al-Bahiyyah fil Alghaz al-Fiqihiyyah, Dr. Muhammad bin Abdur Rahman al-Arifi,  hal. 8.
3.     Ahwal Qabr, hal. 89
4.     Lihat Syarh al-Aqidah al-washithiyyah, Ibnul Utsaimin, 2/123
5.     Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya Ar-Ruh hal. 91
6.     HR. Ibnu Hibban, 3112 dan diHasankan Al-Albani dalam Sahih Targhib, 3552 dan At-Ta’liqat al-Hisan, 5/102-103.
7.     Bin Mukhtar as-sidawi, Abu Ubaidah Yusuf.: Adakah Siksa Kubur. Pustaka Darul Ilmi, Bogor.